Sarampa (Tuo-tuo)

SARAMPA

Aku pernah mengalami penyakit ini sewaktu aku masih kecil, kalau tidak salah swaktu masih duduk di bangku SD, namun penyakit ini disebut dikampung Tuo-tuo alias cacar air. kampung saya itu daerah sangat terpencil di tanah bugis tepatnya di dusun Ponrawe Kecamatan Anabannae kabupaten Sidrap. Hampir setiap tahun penyakit ini selalu muncul di desa kami.  Mungkin jenis penyakit ini barangkali jenis penyakit keturunan tapi entalahlah yang jelas saya tidak tahu tentang itu.

Penyakit Tuo-tuo (sarampa) ini adalah salah satu jenis penyakit Campak atau morbilli yang disertai dengan gejala demam, panas dan meriang selama dua hingga empat hari.
Sarampa dikenali dari ciri-cirinya: demam berhari-hari, muncul bintik-bintik merah semacam biang keringat di seluruh badan dan wajah; rasanya gatal dan pedih.

Herannya, aku kena lagi di usia 27 tahun konon katanya kalau sudah kena penyakit ini satu kali seumur hidupnya penyakit ini takkan kembali lagi. Awalnya aku mengira demam yang aku alami hanyalah demam biasa tapi aku kaget pas melihat badanku terasa gatal-gatal dan pedih; dan timbul bintik-bintik merah di kulitku. Wajah dan jari-jariku  membengkak dan terasa menebal. Kelopak mataku berat dan terasa sakit. Pokoknya …jeleeekkk…banget!

Aku tak mengerti apa yang terjadi padaku. Jujur, aku kuatir terkena penyakit seperti pernah kualami beberapa tahun lalu. Secepatnya saya menelpon orang tuaku yang ada di kampung dan aku disarankan untuk berobat di disana. Dikampung saya itu katanya ada seorang dukun yang ampuh dan sangat ahli dalam penyakit itu kalau tidak salah namanya dukun P’ Salang. 
Tanpa berpikir panjang secepatnya aku meluncur deh.. kesana.

Sesampainya disana aku diberi ramuan di dalamnya aku lihat ada minyak kelapa, bawang merah dan juga kunyit itu untuk diusapkan di badan yang terasa gatal dan yang untuk diminium aku disarankan minum air kelapa dan juga kesumba terate. 

Dari dukun itu aku diberitahu: Jangan pernah menggosok atau mengusap kulit badan yang terdapat bintik Sarampa dengan minyak gosok ataupun minyak kayu putih, dilarang mandi, menggoreng, makan lombok dan yang patal jangan sekali-kali kena air hujan karena dikhawatirkan akan “meletus” (istilah setempat, yaitu bintik-bintik semakin menyebar membentuk pola bergerombol). Resiko akibat “meletus” adalah bekas-bekasnya akan menghitam atau bopeng.

Sarampa dan tuo-tuo ini dianggap berbahaya jika gejala ruam di kulit ini belum keluar di daerah kaki. Maka, jika demam terus berlanjut hingga berhari-hari, disarankan untuk segera berobat pada orang pintar.

Nah, setelah ruam muncul di daerah paha/kaki, bolehlah sedikit lega, artinya, penyakit ini hampir sembuh dan berlalu.

****

Pernah mendengar kedua istilah itu? Ada tambahan info untuk posting di atas? Berbagi yah…